Sudahi saja?

Biarlah.
Biarkan semuanya usang tersimpan.
Biarkan semuanya luput dirahasiakan.
Biarkan semuanya tak penting tuk diceritakan.

Untuk apa?
Jika tak ada telinga yang setia mendengarkan.
Jika tak ada raga yang sedia menjadi tumpuan.
Jika tak ada hati yang bisa mengerti perasaan.

Hanya lelah terasa.
Bila hanya satu yang memendam rasa.
Bila hanya satu yang sedia menderita.
Bila hanya satu yang bersedia ada.

Hanya cerita.
Semua ini hanya mampu menjadi cerita.
Semua ini hanya mampu mengukir rasa.
Semua ini hanya mampu menggetarkan sukma.

Berakhir.
Berakhir sudah kisah tanpa ku akhiri.
Berakhir sudah kisah yang terlambat di awali.
Berakhir sudah kisah yang selama ini kamu jauhi.

Bojonggede, 16 Maret 2018.
11:55

Kala Hujan Menerpa

Kala Hujan Menerpa

Tempo sesingkat apapun, selama derasnya terasa jelas, ia selalu sukses membangkitkan kenangan.

Yang ternyata tak pernah disangka, selalu hadirkan pertemuan tanpa kesengajaan.

Dan aku kembali disadarkan oleh hujan. 

Bahwa kenangan tentang kita, belum pantas menjadi kisah yang usang. 

Masih ada rindu yang harus dituntaskan. 

Masih ada rasa yang harus diungkapkan. 

Dan harus ada perasaan lega karena telah ucapkan sampai jumpa dengan sopan.

Dengan begitu, semoga kamu bisa mengerti. 

Bahwa kenangan saat hujan, adalah hal yang sangat kuhindari saat ini. 

Selama, rindu ini masih diberi jarak oleh gengsi.

Karena aku telah menyadari, bahwa hujan akan selalu mengiringi kisah ini. 

Dari pertama kali, sampaai saat ini, pertemuan kita selalu saja diiringi oleh hujan. Mulai dari rintik-rintik kecil, hingga badai yang mengharuskan kita berteduh sejenak. Dan aku, tidak pernah menyalahkan hujan atas apa yang telah terjadi kala ia terhempas jatuh ke bumi.

Apabila menuliskan kisah, tentu tidak sepenuhnya salah. 

Karena dalam benakku, masih terbayang jelas masa-masa kebersamaan kita kala hujan menerpa. 

Dan bukan berarti, aku sudah siap untuk melupa. 

Aku hanya ingin menorehkan bahagia sebelum ia tergantikan oleh luka. 

Walau ku tetap memohon, selamanya hanya akan ada bahagia. 

Di antara kita. 

Kala hujan menerpa.

Bojonggede, 14 Maret 2018

Ken Utari

My letter for Mejikuhibiniu

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Surat ini diperuntukkan kepada teman-teman terbaikku semasa SMK

Semoga kalian selalu sehat dan bahagia sampai kapanpun juga

Mejikuhibiniu, sebuah kelompok pertemanan yang beranggotakan tujuh orang

...

Baju Seragam Merah Marun

(Kiri ke Kanan) 

Muhammad Faris Ats-Tsauri

Andika Pramudia

Juan Muhammad Fadlan

Fauzan Al-Anshori

Nabila Helpira

Ken Utari (Saya)

Kak Ibrahim 

/Kurang Satu ; Muhammad Zidan Ali/

Baju Seragam Pramuka

(Kiri ke Kanan) 

Muhammad Faris Ats-Tsauri

Juan Muhammad Fadlan

Andika Pramudia

Muhammad Zidan Ali

M Nurfadjri Wijaya

Ibu Mie Ayam

Fauzan Al-Anshori

Nabila Helpira

Ken Utari (Saya)

...

...

Jika di tanya, apakah saya sangat menyukai berteman dengan mereka? 

Tentu saya akan menjawab, iya.

Mereka itu unik. Mereka itu berbeda dari yang lain. 

Dan tentu saja, mereka adalah salah satu dari sekian banyak orang 

yang masuk ke dalam daftar kesayangan saya.

Terlalu banyak orang yang menetap dan hanya singgah. 

Saya harap, mereka tidak begitu. Saya harap, apapun yang terjadi nanti, 

kami akan selalu bisa berteman akrab dan saling menolong satu sama lain.

Semoga saja, kebahagiaan selalu menyertai kalian semua, kawan-kawanku.

...

Saya tidak berharap banyak dari kalian. 

Saya hanya berharap semoga kalian akan selalu bisa menjaga tali silaturahmi 

bahkan ketika waktunya berpisah nanti sudah tiba. 

Saya harap semoga saja kita bisa tetap menjalin pertemanan walaupun kelak akan terpisah oleh jarak.

Saya harap, jarak itu bukanlah penghalang bagi kita untuk terus berkomunikasi.

Saya menyadari, bahwa saya hanyalah seorang gadis manja yang terlalu banyak menuntut.

Tetapi di balik semua itu, saya hanyalah seorang gadis pemalu yang ingin 

diperhatikan oleh orang-orang di sekitar saya.

Saya mungkin terlalu egois. Mungkin juga terlalu banyak memerintah dan meminta.
Satu yang harus kalian tahu. Semua itu saya lakukan atas dasar Peduli.

...

Iya, peduli.

Kepedulian yang begitu besar terhadap orang-orang yang terlalu banyak menanggapi tuntutan saya,

dan setia mendengar keluh kesah saya.

Kalian harus tahu, bahwa semua perhatian yang saya berikan itu bukan hanya sekedar ucapan.

Semua itu terucap atas dasar Kepedulian.

Kepedulian yang (mungkin) telah salah jalan. 

Mungkin bagi sebagian orang, peduli yang saya tunjukkan hanyalah sekedar ucapan dan bualan.

Tetapi, kalian harus tahu bahwa untuk bisa peduli itu sudah terlalu banyak hal yang saya korbankan.

Saya harap, kalian selalu mengerti tentang hal kecil seperti itu.
Dan satu hal yang harus kalian tahu, saya sangat menyayangi kalian. 
Seperti apapun kalian, tetap saja.
Bagi saya, kalian sudah seperti saudara saya sendiri. 
Saya sangat menikmati masa-masa dimana setiap harinya selalu dipenuhi oleh kalian.
Berbagai canda tawa, senda gurau, bahkan duka, selalu saja ada kalian.

Ah, kalian.
Saya sudah kehilangan kata-kata untuk menuliskan betapa bersyukurnya saya karena telah mengenal kalian.
Saya hanya berharap, semoga kalian bahagia, dimanapun kalian berada nanti. 
Dengan siapapun kalian, menjadi apapun kalian, semoga kalian tetap selalu ingat dengan saya.

Seorang gadis manja yang usil, dan selalu mencampuri urusan hidup kalian.

- Ken Utari
Bojonggede, 01 Maret 2018.

I love you all very very much, Mejikuhibiniu.  

Bil, jan, dik, wan, dan, ris...

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...